Mandompeng doma karejo nalak di AEK TOLANG , namponting sere , sude ijajar , marbalikan doma tanoi...! homeee.
Sebagian besar masyarakat RANAH BATAHAN memanfaatkan kekayaan alam dalam sektor tambang emas, jadi masarakat ranah batahan mempunyai potensi yang cukup besar.
Jadi masyarakat Pasaman barat bisa dikatakan masyarakat yang makmur atau maju dalam sektor pertambangan.
Teruslah gali potensi yang ada di daerah kita sedalam dalamnya, jangan biarkan orang asing mengambil apa yang seharusnya kita punya........!
Resistor disebut juga dengan tahanan atau
hambatan, berfungsiuntukmenghambat arus listrik yang melewatinya. Semakin besar nilai
resistansi sebuah Resistor yang
dipasang, semakin kecil arus yang mengalir.
Satuan nilai
resistansi suatu Resistor adalah Ohm
(W) diberi lambang
huruf R.
Ada dua
macam Resistor yang dipakai pada
teknik listrik dan elektronika, yaitu Resistor
tetap dan Resistor variable.
Resistor tetap adalah Resistor yang mempunyai nilai hambatan yang tetap. Biasanya terbuat
dari karbon, kawat atau paduan logam. Sebuah hambatan karbon dibentuk oleh pipa
keramik dengan karbonnya diuapkan. Biasanya pada kedua ujungnya dipasang tutup,
dimana kawat-kawat penghubungnya dipasang. Nilai hambatannya ditentukan oleh
tebalnya dan panjangnya lintasan karbon. Panjang lintasan karbon tegantung dari
kisarnya alur yang berbentuk spiral. Bentuk Resistor
karbon yang diuapkan aksial dan radial dapat dilihat pada gambar 1-1
dibawah ini.
Gambar 1-1. Hambatan karbon yang diuapkan aksial dan
radial
Gambar
dibawah ini memperlihatkan simbol Resistor
tetap
Gambar 1-2. Simbol Resistor tetap
Kode warna pada Resistor menyatakan harga resistansi dan
toleransinya. Semakin kecil nilai toleransi suatu Resistor adalah semakin baik, karena harga sebenarnya adalah harga
yang tertera ± harga
toleransinya. Misalnya suatu Resistor harga
yang tertera= 100 Ohm mempunyai toleransi 5%, maka harga yang sebenarnya adalah
100- (5%x100) s/d 100 + (5%x100)= 95 Ohm s/d 105 Ohm.
Terdapat Resistor yang mempunyai 4 gelang warna
dan 5 gelang warna seperti yang terlihat pada gambar 1-3.
Gambar 1-3. Resistor
dengan 4 gelang warna dan 5 gelang warna
Tabel kode warna pada Resistor 4 gelang
Warna
Gelang 1
(Angka pertama)
Gelang 2
(Angka kedua)
Gelang 3
(Faktor pengali)
Gelang 4
(Toleransi)
Hitam
-
0
1
-
Coklat
1
1
101
1
Merah
2
2
102
2
Oranye
3
3
103
3
Kuning
4
4
104
4
Hijau
5
5
105
5
Biru
6
6
106
6
Ungu
7
7
107
7
Abu-abu
8
8
108
8
Putih
9
9
109
9
Emas
-
-
10-1
5
Perak
-
-
10-2
10
Tanpa warna
-
-
10-3
20
Arti
kode warna pada Resistor 5 gelang
adalah:
Gelang 1 = Angka pertama
Gelang 2 = Angka kedua
Gelang 3 = Angka ketiga
Gelang 4 = Faktor pengali
Gelang 5 = Toleransi
Resistor yang mempunyai kode angka dan huruf biasanya adalah Resistor lilitan kawat yang diselubungi
dengan keramik/porselin, seperti gambar 1-4.
Gambar
1-4. Resistor dengan kode angka dan
huruf
Arti kode angka dan huruf pada Resistor ini adalah sebagai berikut:
- 82 KW 5% 9132 W
82 KW berarti besarnya resistansi 82 KW (kilo ohm)
5% berarti besarnya toleransi
5%
9132 W adalah nomor serinya
- 5 W 0,22 W J
5 W berarti kemampuan daya Resistor besarnya 5 watt
0,22 W berarti besarnya resistansi 0,22 W
J berarti besarnya toleransi
5%
- 5 W 22 R J
5 W berarti kemampuan daya Resistor besarnya 5 watt
22 R berarti besarnya
resistansi 22 W
J berarti besarnya toleransi
5%
- 5 W 1 KW J
5 W berarti kemampuan daya Resistor besarnya 5 watt
1 KW berarti besarnya resistansi 1 KW
J berarti besarnya toleransi 5%
- 5 W R 1 K
5 W berarti kemampuan daya Resistor besarnya 5 watt
R 1 K berarti besarnya
resistansi 1 KW
- RSN 2 P 22 KK
RSN 2 P sebagai nomor seri
resistor
22 K berarti besarnya resistansi
22 KW
K berarti besarnya toleransi
5%
- 1 k 5 berarti besarnya
resistansi 1.5 KW
2.Kondensator
Kondensator ialah suatu komponen listrik/elektronika
yang dapat menyimpan muatan listrik. Kapasitas kondensator diukur dalam satuan
Farad. 1 Farad = 103 mF (mili farad) = 106µF (mikro farad) = 109
nF (nano farad) = 1012 pF (piko farad). Kondensator eletrolit
mempunyai dua kutub yaitu positip dan negatip (bipolar), sedangkan kondensator
kering misalnya kondensator mika, kondensator kertas tidak membedakan kutub
positip dan kutub negatip (non polar).
Kode angka dan huruf yang terdapat pada sebuah
kondensator menentukan nilai kapasitansi dan tegangan kerjanya. Tabel kode angka dan huruf
pada kondensator.
Kode Angka
Gelang 1
(Angka pertama)
Gelang 2
(Angka kedua)
Gelang 3
(Faktor pengali)
Kode huruf
(Toleransi %)
0
-
0
1
F = 1
G = 2
H = 3
I = 4
J = 5
K = 10
M = 20
1
1
1
101
2
2
2
102
3
3
3
103
4
4
4
104
5
5
5
105
6
6
6
106
7
7
7
107
8
8
8
108
9
9
9
109
Contohnya:
- Kode kapasitor 562 J 100 V, artinya besarnya
kapasitansi 56 x 102pF, J:
besarnya toleransi 5%, 100 V, kemampuan tegangan kerja 100 Volt.
- Kode kapasitor 100 uF 50 V, artinya besarnya
kapasitansi 100 uF, besarnya tegangan kerja 50 Volt.
Kondensator yang mempunyai gelang warna nilai kapasitansinya dapat
ditentukan dengan cara membaca gelang-gelang warna tersebut dari kiri kekanan,
sedangkan nilai dari gelang warna itu adalah seperti table dibawah ini
(kondensator polikarbonat Metal).
Warna
Gelang 1
(Angka pertama)
Gelang 2
(Angka kedua)
Gelang 3
(Faktor pengali)
Gelang 4
(Toleransi)
Tegangan Kerja
Hitam
-
0
1
± 20%
Coklat
1
1
101
Merah
2
2
102
250 V
Oranye
3
3
103
Kuning
4
4
104
400 V
Hijau
5
5
105
Biru
6
6
106
650 V
Ungu
7
7
107
Abu-abu
8
8
108
Putih
9
9
109
± 10%
Gambar 1-5. Urutan kode
warna pada kondensator
Kapasitas
sebuah kondensator adalah sebanding dengan luas pelat-pelat yang membentuk
kondensator tersebut. Semakin luas pelat-pelatnya semakin besar nilai
kapasitansinya. Nilai kapasitansi berbanding terbalik dengan jarak dari
pelat-pelatnya. Semakin kecil jarak kedua plat itu, semakin besar nilai
kapasitansinya. Sebaliknya semakin jauh jarak kedua plat itu, semakin kecil
nilai kapasitansinya. Nilai kapasitansi sebuah kondensator juga sebanding
dengan konstanta dielektrikum dari bahan isolator yang dipasang antara kedua
plat itu. Jika nilai konstanta dielektrikumnya mempunyai nilai yang besar, maka
nilai kapasitansinya besar.
Sebuah
kondensator pelat besarnya nilai kapasitansi ditentukan dengan rumus: C = So x Sr x A/S
Dimana:
C= kapasitas dalam Farad
So = 8,885 x 10-12
Sr =konstanta dielektrik relatif dari
isolasi yang dipakai
A=
luas pelat dalam m2 tiap pelatnya
S=
jarak pelat dalam m
Contoh:
Sebuah kondensator pelat mempunyai data-data sebagai berikut: Luas pelat
10 cm2. Jarak kedua pelat1
mm. Dielektrikumnya adalah udara (Sr = 1). Hitunglah nilai
kapasitansinya.
Jawab:
C = So x Sr x A/SC
= 8,885 x 10-12 x 1 x 10.10-4/10-3
C
= 8,885 pF
Muatan
sebuah kondensator dapat dihitung jika nilai kapasitansi dan perbedaan tegangan
antara dua pelat itu diketahui dengan menggunakan rumus: Q = C x U
Dimana:
Q = muatan dalam satua qoulomb
C = kapasitas dalam satuan Farad
U = tegangan dalam satuan Volt
Contoh:
Sebuah kondensator dengan nilai kapasitansi 10 uF dipasang pada tegangan
1 volt, maka besarnya muatan Q = C x U = 10uF x 1 V
Q = 10 uC (mikro coulomb) =
10-6 C
3.Induktor
Induktor adalah komponen
listrik/elektronika yang digunakan sebagai beban induktif. Simbol induktor
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 1-6. Simbol induktor
Nilai induktansi sebuah induktor
dinyatakan dalam satuan Henry. 1 Henry= 1000 mH (mili Henry). Induktor yang ideal terdiri dari
kawat yang dililit, tanpa adanya nilai resistansi. Sifat-sifat elektrik dari sebuah
induktor ditentukan oleh panjangnya induktor, diameter induktor, jumlah lilitan
dan bahan yang mengelilinginya.
Induktor dapat disamakan dengan
kondensator, karena induktor dapat dipakai sebagai penampung energi listrik.
Didalam induktor disimpan energi, bila ada arus yang mengalir melalui induktor
itu. Energi itu disimpan dalam bentuk medan magnit. Bila arusnya bertambah,
banyaknya energi yang disimpan meningkat pula. Bila arusnya berkurang, maka
induktor itu mengeluarkan energi.
Rumus untuk menetukan induksi
sendiri dari sebuah induktor gulungan tunggal ialah:
L = 4 x p x r x (2xr/d + 0,33) 10-9 x n
Dimana:L = Induksi sendiri dalam satuan Henry
(H)
r = jari-jari koker lilitan
d = diameter tebal kawat dalam cm
n = jumlah lilitan
Gambar 1-7. Induktor gulungan tunggal
Contoh:
Berapakah besarnya induksi diri
sebuah induktor tunggal dengan jari-jari koker 0,5 cm sebanyak 100 lilitan
dengan diameter kawat1 mm?
Jawab:L = 4 x p x r x (2r/d + 0,33) x 10-9 x n
L = 4 x 3,14 x 0,5 x (2x0,5/0,1 + 0,33) x 10-9
x 100
L = 6,48 uH
Induktor dengan gulungan belapis
nilai induksi diri dapat dicari dengan rumus: L = n2 x d x F x 10-9
Dimana: L = Induksi sendiri dalam satuan Henry (H)
n = jumlah lilitan
d = diameter koker dalam cm
l = panjang gulungan dalam cm
F = nilai
perbandingan
h = tinggi (tebal) lapisan dalam cm
1 – (2xh/(d+h))
Nilai perbandingan: F = 20 x ----------------------
1 + (2xl/(d+h))
Gambar 1-8. Gulungan berlapis
Contoh:
Sebuah spull trafo IF radio listrik
mempunyai data-data sebagai berikut,n
= 100, d = 2 cm, h = 1 cm, l = 2 cm. Hitunglah besarnya nilai induksi diri.
Jawab:
1 – (2xh/(d+h))
Nilai perbandingan: F = 20 x ----------------------
1 + (2xl/(d+h))
1 – (2x1/(2+1))
Nilai perbandingan: F = 20 x ----------------------
1 + (2x2/(2+1))
1 – 0,66
Nilai perbandingan: F = 20 x -------------F = 20 x
0,14F = 2,8
1 + 1,33
L = 1002 x 2 x 2,8 x 10-9L = 56 uH
Komponen elektronik yang
termasuk induktor karena memakai lilitan kawat antara lain:
- Trafo daya yang dikenal dengan
trafo stepup dan trafo stepdown
- Trafo frekuensi rendah dikenal
dengan trafo input dan output
- Trafo frekuensi tinggi misalnya
spull antena dan spull osilator
- Trafo frekuensi menengah antara
dikenal dengan trafo IF
- Gulungan bicara pada mikropon
atau gulungan yang terdapat pada spiker dikenal dengan moving coil
- Gulungan pada relay
- Gulungan pada filter frekuensi
tinggi dikenal dengan nama Rfc (Radio frekuensi choke) dan frekuensi rendah
(choke)
- Gulungan pada motor listrik atau
dinamo listrik
- Gulungan pada head playback, head rekam dan head hapus
(erase head)
4.Transformator
Transformator (trafo) ialah alat listrik/elektronika yang
berfungsi memindahkan tenaga (daya) listrik dari input ke output atau dari
sisi primer ke sisi sekunder. Pemindahan daya listrik dari primer ke sekunder
disertai dengan perubahan tegangan baik naik maupun turun.
Ada dua jenis trafo yaitu trafo penaik tegangan (stepup transformer) dan trafo penurun
tegangan (stepdown transformer). Jika
tegangan primer lebih kecil dari tegangan sekunder, maka dinamakan trafo stepup. Tetapi jika tegangan primer
lebih besar dari tegangan sekunder, maka dinamakan trafo stepdown.
Gambar 1-9. Simbol trafo
Pada
setiap trafo mempunyai input yang
dinamai gulungan primer dan output
yang dinamai gulungan sekunder. Trafo mempunyai inti besi untuk frekuensi
rendah dan inti ferrit untuk frekuensi tinggi atau ada juga yang tidak
mempunyai inti (intinya udara).
PrimerSekunder
Gambar 1-10. Bagan trafo yang dilalui arus listrik
Bila
pada lilitan primer diberi arus bolak-balik (AC), maka gulungan primer akan
menjadi magnit yang arah medan magnitnya juga bolak-balik. Medan magnit ini
akan menginduksi gulungan sekunder dan mengakibatkan pada gulungan sekunder
mengalir arus bolak-balik (AC). Dimisalkan pada gulungan primer mengalir arus
berfasa positip (+), maka pada gulungan sekundernya mengalir arus berfasa
negatip (-). Karena arus yang mengalir digulungan primer bolak-balik, maka pada
gulungan sekunderpun mengalir arus bolak-balik. Besarnya daya pada lilitan
primer sama dengan daya yang diberikan pada lilitan sekunder. Jadi Pp = Ps atau
Up.Ip = Us.Is
Dimana:
Pp = Daya primer
dalam watt
Ps = Daya
sekunder dalam watt
Up = Tegangan
primer dalam volt
Us = Tegangan
sekunder dalam volt
Ip = Arus primer
dalam amper
Is = Arus
sekunder dalam amper
Contoh:
Sebuah
trafo daya dihubungkan dengan tegangan jala-jala 220 V, arus yang mengalir pada
lilitan primer 0,2 amper. Jika tegangan sekundernya 12 V. Hitunglah besarnya
arus sekunder.
Pada
umumnya jumlah lilitan primer tidak sama dengan jumlah lilitan sekunder. Untuk
trafo stepup jumlah lilitan primer
lebih sedikit dari jumlah lilitan sekunder, sebaliknya untuk trafo stepdown jumlah lilitan primer lebih
banyak dari jumlah lilitan sekunder. Banyaknya lilitan primer dan banyaknya
lilitan sekunder menunjukkan besarnya tegangan primer dan besarnya tgangan
sekunder. Semakin besar tegangannya semakin banyak pula lilitannya. Jadi
banyaknya lilitan berbanding lurus dengan besarnya tegangan dimasing-masing
sisi. Jika lilitan sekunder= Ns dan lilitan primer= Np, maka perbandingan
jumlah lilitan primer dan lilitan sekunder disebut perbandingan transformasi
dan dinyatakan dengan T= Np/Ns. Pada transformator berlaku persamaan: Up/Us =
Np/Ns atauT= Up/Us
Contoh:
Sebuah
trafo daya tegangan primernya 220 V, tegangan sekundernya 30 V. Jumlah lilitan
primernya 1100 lilit. Hitunglah banyaknya lilitan sekundernya.
Penyelesaian:
Up/Us =
Np/Ns220/30 = 1100/Ns7,33 = 1100/Ns
Ns =
1100/7,33Ns = 150.06 lilit
Pada
teknik elektronika dikenal bermacam-macam trafo, baik untuk frekuensi tinggi
maupun frekuensi rendah. Contoh trafo untuk frekuensi tinggi yaitu trafo
osilator, trafo frekuensi menengah (IF), trafo spull antena (tuner). Sedangkan trafo yang dipakai
untuk frekuensi rendah yaitu trafo input,
trafo output, trafo filter (choke).
Rangkuman
1.Fungsi Resistor ialah untukmenghambat arus listrik yang melewatinya
2.Nilai
resistansi suatu Resistor dapat
ditentukan dengan membaca kode warna atau kode angka yang tertera pada badan
resistor
3.Fungsi kondensator ialah untuk
menyimpan muatan listrik
4.Nilai kapasitansi suatu kondensator dapat ditentukan
dengan membaca kode warna atau kode angka yang tertera pada badan kondensator
5.Fungsi
induktor ialah sebagai beban induktif
6.Fungsi
transformator ialah memindahkan tenaga (daya) listrik dari input ke output atau dari
sisi primer ke sisi sekunder
d.Tugas
1.Ukurlah nilai resistansi Resistor dengan kode warna coklat, hitam, merah,emas. Bandingkan dengan nilai resistansi
hasil pembacaan kode warna!
2.Ukurlah nilai
kapasitansi kondensator milar dengan kode angka 100 nJ, bandingkan dengan hasil
pembacaan kode angka tersebut!
3.Ukurlah nilai induktansi Rfc 100 mH/250 mA, bandingkan
hasil pengukuran itu dengan hasil pembacaan!
4.Ukurlah tegangan sekunder trafo 220 V/12 V, bandingkan
hasilnya dengan angka yang tertera pada labelnya!
e.Tes Formatif
1.Sebutkan fungsi resistor!
2.Tentukan nilai resistansi suatu Resistor dengan kode warna merah, merah, merah dan emas!
3.Tentukan nilai resistansi suatu Resistor dengan kode angka 5W 1 R J!
4.Sebutkan fungsi kondensator!
5.Tentukan nilai kapasitansi suatu kondensator dengan
kode angka 682 J 100 V!
6.Tentukan nilai kapasitansi suatu kondensator dengan
kode warna coklat, merah, oranye, putih, kuning!
7.Sebutkan fungsi induktor!
8.Apa arti kode angka 100 mH/250 mA pada sebuah
induktor?
9.Sebutkan fungsi transformator!
10.Tuliskan beberapa trafo untuk frekuensi tinggi!
Kunci Jawaban
1.Fungsi Resistor ialah
untuk menghambat besarnya arus yang melaluinya
2.2200 Ohm–5%
3.Kemampuan daya Resistor
5 Watt, resistansi 1 Ohm, toleransi 5%
4.Fungsi kondensator ialah untuk menyimpan muatan listrik
5.Besarnya kapasitas 6800 pF, toleransi 5%, tegangan kerja
100 Volt
6.12000 pF, 5%, 400 Volt
7.Fungsi induktor ialah sebagai beban induktif
8.Nilai induktansinya 100 mH, kemampuan arus yang mengalir
250 mA
9.Fungsi transformator ialah untuk memindahkan tenaga
(daya) listrik dari input ke output atau dari sisi primer ke sisi sekunder